Langsung ke konten utama

Well Testing

MAKALAH WELL TESTING
Disusun Oleh :
Nama : Julistia Ningrum
Kelas : XII - Produksi
SMK MIGAS CIBINONG
 
KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun gagasan. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

                                                           
                                                                                    Bogor, November 2017















DAFTAR ISI

Cover ...............................................................................................................  0
Kata Pengantar ................................................................................................  i
Daftar Isi .........................................................................................................  ii
BAB I Pendahuluan ........................................................................................  1
1.1.Latar Belakang ..........................................................................................  1
1.2.Rumusan Masalah ......................................................................................  1
1.3.Tujuan ........................................................................................................  1
1.4.Manfaat .....................................................................................................  1
BAB II Pembahasan ........................................................................................  3
2.1. Pengertian Well Test .................................................................................  3
2.2. Cara Kerja Pengujian Sumur ....................................................................  4
2.3. Macam-Macam Pengujian Sumur .............................................................  4
2.3.1 PBU ........................................................................................................  4
2.3.2 MIT .........................................................................................................  4
2.3.3 PDD ........................................................................................................  5
2.3.4 DST ........................................................................................................  5
2.4. Metode Well Test .....................................................................................  5
2.4.1. Manual Well Test ...................................................................................  5
2.4.1.1 Komponen Manual Well Test ..............................................................  6
2.4.2. Automatic Well Test ..............................................................................  6
2.5. Peralatan Well Test ...................................................................................  6
1. EMR ............................................................................................................  6
2. Battery Unit .................................................................................................  7
3. Drum Unit ...................................................................................................  7
4. BOP Stack ...................................................................................................  8
5. Lubricator ....................................................................................................  9
6. Beam / Choke ..............................................................................................  9
7. Buffer Tank .................................................................................................  10
BAB III Jurnal Perusahaan .............................................................................  11
BAB IV Penutup .............................................................................................  13
4.1. Kesimpulan ...............................................................................................  13
Daftar Pustaka ...................................................................................................  14

 









BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Dalam industri perminyakan, uji sumur adalah pelaksanaan serangkaian kegiatan perolehan data yang direncanakan untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang sifat hidrokarbon dan karakteristik reservoir bawah tanah dimana hidrokarbon terjebak. Tes ini juga akan memberikan informasi tentang keadaan sumur tertentu yang digunakan untuk mengumpulkan data. Tujuan keseluruhan adalah mengidentifikasi kapasitas waduk untuk menghasilkan hidrokarbon, seperti minyak, gas alam dan kondensat.
Data yang dikumpulkan selama periode pengujian meliputi laju alir volumetrik dan tekanan yang diamati pada sumur yang dipilih. Hasil uji sumur, misalnya data rasio aliran dan data rasio minyak gas, dapat mendukung proses alokasi sumur untuk fase produksi yang sedang berlangsung.
1.2.  Rumusan Masalah
a.       Mengapa harus dilakukan uji sumur?
b.      Bagaimana cara melakukan uji sumur?
c.       Apa manfaat yang didapat setelah dilakukan pengujian sumur minyak dan gas?
1.3.  Tujuan
Tujuan utama dari Well Testing adalah untuk menentukan kemampuan suatu lapisan atau formasi untuk berproduksi.
1.4.  Manfaat
Manfaat dari Well Testing yaitu akan mendapat informasi – informasi berupa :
a.        Permeabilitas efektif
b.      Kerusakan atau perbaikan formasi disekeliling lubang bor yang diuji
c.       Tekanan reservoir
d.      Bentuk radius pengurasan
e.       Keheterogenan suatu lapisan





BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Well Testing
Suatu pekerjaan yang didahulukan dengan pemboran pada zona produksi hingga selesai dan telah melalu tahap penyelesaian, maka uji sumur pun dapat memonitor keadaan sumur tersebut. Pada pengujian sumur ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari sumur minyak ataupun gas. Sebelum melakukan pengujian sumur ini sendiri harus menganalisa informasi sumur seperti informasi , gradient statik,  tekanan pada perforasi temperatur formasi, temperatur di permukaan, aliran fluida (gas, minyak atau air), tekanan alir , tekanan alir di kepala sumur , kedalaman sumur , produktivitas indeks. Yang selanjutnya akan dilakukan pengujian awal hingga sumur tidak berproduksi lagi. Adapun data yang akan di dapat dari pengujian ini seperti permeabilitas fluida, tekanan reservoir, perbaikan formasi atau kerusakan formasi batas reservoir, potensi dan jenis fluida yang akan di dapatkan di dalam sumur.
Pada data uji sumur ini akan menganalisa kemungkinan ada kerusakan pada sumur. Dengan pengujian ini , agar kiranya dilakukan secara baik dan benar agar mendapatkan data yang akurat dan tepat. Oleh karena itu pengujian ini dilakukan selama 24 jam per sumurnya. Namun dikarenakan sesuatu hal , dan banyaknya sumur yang akan dilakukan pengujian, maka biasanya dilaksanakan sebanya 4-8 jam. Dalam kegiatannya untuk pengujian sumur umumnya untuk mengukur perubahan tekanan yang akan di dapatkan hasil uji yang sangat penting seperti permabilitas formasi , tekanan reservoir , hingga kerusakan atau perbaikan formasi disekelilingi lubang bor yang diujikan.
Dalam pengujian sumur terdapat data yang harus diketahui sebelum pengukuran lebih lanjut,yakni dengan mengetahui pengukuran tekanan alir dan pengukuran tekanan statik, yang dimana dalam pengukuran ini harus ada beberapa parameter penunjang seperti faktor koreksi, defleksi, modulus element, sehingga dalam pengukuran dapat melihat kandungan suatu sumur tersebut bisa berupa gas, minyak bahkan air.

2.2. Cara Kerja Pengujian Sumur
Pada prinsipnya pengujian ini dilakukan sangat sederhana yaitu dengan memberikan gangguan kesetimbangan tekanan terhadap sumur yang akan di test. Pengujian dlakukan dengan menggunakan beberapa macam yaitu pada sumur minyak dengan Drill Steam Test, Pressure test ( Pressure buildup dan pressure drowdown ), pengujian aliran ( multiple rate testing dan two rate flow test ) dan pada sumur gas dengan Deliverability, Back pressure test, Isocronal test dan Modified isochronal.

2.3.  Macam – macam Teknik Pengujian Sumur
2.3.1.      Pressure Build Up ( PBU )
            Pressure Build Test adalah suatu teknik pengujian transient tekanan yang paling di kenal dan banyak dilakukan orang. Pada dasarnya, pengujian ini dilakukan pertama-tama dengan memproduksi sumur selama suatu selang waktu tertentu dengan laju aliran yang tetap, kemudian menutup sumur tersebut (biasanya dengan menutup kepala sumur di permukaan). Penutupan sumur ini menyebabkan naiknya tekanan yang di catat sebagai fungsi waktu (tekanan yang dicatat ini biasanya tekanan dasar sumur). Dari data tekanan yang di dapat, kemudian dapat ditentukan permeabilitas formasi, daerah pengurasan pada saat itu, adanya karakterisktik kerusakan atau perbaikan formasi, batas reservoir suatu formasi, dan skin faktor.  Dasar analisa buildup pressure ini diajukan oleh metode Horner plot,yang pada dasarnya adalah memplot tekanan terhadap suatu fungsi waktu. Tetapi sebelum membicarakannya lebih lanjut, perlu kiranya kita mengetahui suatu prinsip yang mendasari analisa ini yaitu yang terkanal dengan prinsip superposisi (superposition principle).
2.3.2.      Modified Isochronal Test (MIT)
            Pada pengukuran sumur gas yang digunakan dengan cara MIT (modified Isochornal Test). Dimana MIT merupakan metode uji sumur yang memakai laju aliran secara buka tutup sumur. Seperti hal nya pengujian pressure build up  pada  modified isochronal test  ini melihat kemampuan suatu sumur untuk memproduksikan ,akan tetapi pada MIT ini ditekan pada sumur yang berupa gas setelah di identifikasi menggunakan gradient pada sumur yang berupa  gas setelah di identifikasi menggunakan gardient flowing statik dan  pressure build up test (PBU).

2.3.3.      Pressure Drawdown Test (PDD)
Pressure drawdown testing (PDD test) adalah suatu pengujian yang dilaksanakan dengan jalan membuka sumur dan mempertahankan laju produksi tetap selama pengujian berlangsung. Pengujian ini dapat dilakukan pada :
·           Sumur baru
·           Sumur-sumur lama yang telah ditutup sekian lama hingga dicapai keseragaman tekanan reservoir
·           Sumur-sumur produktif yang apabila dilakukan build up test, si empunya sumur akan sangat rugi.

2.3.4.      Drill Stem Test (DST)
Merupakan suatu prosedur mengenai produktivitas formasi dimana memisahkan dan menguji dari permeabilitas, tekanan, dan kemampuan produksi dari formasi geologi selama proses pemboran berlangsung. DST membutuhkan waktu yang singkat agar dapat diketahui dampak dari fluida pemboran yang mempengaruhi formasi.

2.4.      Metode Well Testing
2.4.1.      Manual Well Testing
Dilakukan oleh operator dengan menggunakan perlengkapan secara mekanikal. Dilakukan dengan cara mengalirkan produksi sumur ke dalam test separator atau test tank selama periode tertentu, selanjutnya operator mengembalikan aliran sumur ke pipa produksi setelah waktu tertentu dan mengukur liquid dalam tanki (test tank) / membaca indicator lever gauge sebagai hasil pengujian.
2.4.1.1.Komponen Manual Well Testing
1.    Test Header; untuk mengarahkan aliran fluida dari sumur ke fasilitas well test atau kembali ke production line.
2.    Test Line; untuk menyalurkan fluida dari sumur ke fasilitas well test
3.    Test Tank; untuk menampung serta media ukur fluida selama proses well test
4.    Test Separator; untuk memisahkan gas dari fluida yang dihasilkan sumur pada saat well testing

2.4.2.      Automatic Well Testing
Dilakukan secara otomatis menggunakan sebuah perangkat software yang terhubung langsung pada alat kontrol pengujian. Software ini mengotomatisasi pengujian sumur da memberikan hasil dengan baik dan dilaporkan kepada seorang engineer yang bertanggung jawa untuk menganalisa data sumur, reservoir dll. Misalnya software SCADA , DCS , maupun kontrol lainnya.

2.5.       Peralatan Pengujian Sumur
            Dalam pengujian sumur terdapat alat yang digunakan yang disebut dengan EMR (Electrical Memory Recorde ). Alat tersebut digunakan untuk mengtahui  Gauge dan  Temperature Gauge.  pada prinsip nya EMR ini disusun menjadi satu rangkaian dimana rangkaian tersebut dari :

1.      EMR ( Electrical Memory Recorder)
       Dimana alat ini berfungsi sebagai penyimpanan dan penerimaan data-data yang ada didalam sumur.


2.      Battery Unit
       Dimana dalam alat ini digunakan sebagai sumber tenaga yang dipasang pada rangkaian EMR Merupakan perangkat yang digunakan untuk melakukan pengujian tekanan sumur yang terdiri dari beberapa peralatan wire yang digunakan melalui drum unit terhubung sampai kepada sumur.

3.      Drum Unit
       Merupakan gulungan wire  untuk mengangkat peralatan yang akan digunakan untuk mngukur tekanan sumur.




4.      BOP  Stack
       Merupakan alat pencegah terjadi semburan liar yang ada didalam sumur saat melakukan pengujian sumur.


 
5.      Lubricator
Merupakan tempat masuk rangkaian EMR untuk dilakukan pengujian sumur.



6.      Bean atau Jepitan 
Fungsi bean/jepitan adalah untuk menetukan besarnya laju produksi suatu sumur dan akibat perubahan diameter bean akan berpengaruh terhadap besar kecilnya tekanan alir dasar sumur (Pwf) dan tekanan tubing (Pt), serta untuk mengatur laju produksi yang diinginkan (BPD), untuk mencegah masuk nya pasir kedalam sumur, mencegah terjadinya gas / water coning, memproduksi pada laju yang optimum.

7.      Buffer Tank




































 BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.      Pengujian Sumur / Well Testing : Suatu pekerjaan yang didahulukan dengan pemboran pada zona produksi hingga selesai dan telah melalu tahap penyelesaian, bertujuan untuk mengetahui kinerja dari sumur minyak ataupun gas.
2.      Macam – macam teknik pengujian sumur yaitu : Pressure Build Up (PBU), Modified Isochronal Test (MIT), Drill Stem Test (DST), dan Pressure Drawdown Test (PDD).
3.      Metode Pengujian sumur yaitu : Manual Well Test dan Automatic Well Test
4.      Peralatan Well Test yaitu : EMR, battery unit, drum unit, BOP stack, lubricator, beam/choke, dan buffer tank




















DAFTAR PUSTAKA


1.      Agatha Maria Gadi, ST. 2017 “Modul Well Testing”. SMK Migas Cibinong
2.      Muhammad Bagus Abimanyu. 2017. “Metode Well Testing”. SMK Migas Cibinong
3.      Hidayat Ardiansyah. 2008. “Well Testing”.





 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sucker Rod Pump (SRP)

5.1          Sucker Rod Pump (SRP) Pengoperasian   Pumping Unit   (Sucker Rod Pump)   merupakan salah satu teknik pengangkatan buatan yang digunakan untuk membantu   mengangkat minyak dari dasar sumur ke permukaan tanah sampai ke tanki penampungan. Metoda ini digunakan karena penurunan energi alami atau tekanan reservoir sumur tersebut sudah tidak mampu lagi mengangkat minyak ke permukaan. Prinsip kerja Pumping Unit yaitu mengubah gerak rotasi dari   Prime Mover menjadi gerak naik turun oleh sistem Pitman Crank Assembly, kemudian gerak naik turun ini melalui walking   beam di teruskan ke Horse Head di jadikan gerak lurus naik turun   (Up Stroke dan Down Stroke) untuk   menggerakan plunger melalui rangkaian rod. Adapun kriteria penggunaan Sucker Rod Pump (SRP) yaitu : 1.     Produktivitas sumur, Q antara : 100 –  2000 BPD 2.     Tekanan reservoir (Pr), diman...